Monday, November 26, 2007

Man and Woman

Recently, i got sms from a friend of mine. which is my friend's ex girl friend.
She wrote in that sms, "Dear Don, should I marry with the man that I love but he doesn't love me? Or I have to marry with the man who loves me but I don't love him at all?"
It shocked me! Pertanyaannya sih biasa dan sering diutarakan. Tapi menjadi spesial karena belakangan ini terjadi sama gw dan yang menanyakan adalah wanita yang cukup gw tahu latar belakang sejarah asmaranya. Meminjam istilah seorang teman, dia telah menjalani banyak kejadian sakitnya cinta, love hurts.
And then, gw kirim balasan ke dia "Dear girl, I prefer to marry the person who loves me although I don't love her rather than marry the person that I love very much meanwhile she doesn't love me. At least I know that she loves me, so I know that she won't hurt me and she will take care of me."
Gw ga dapet balesan lagi dan gw anggap dia cukup puas dengan pendapat gw dan yang penting pendapat gw bisa diterima akal sehatnya. Tapi ga berhenti disitu, karena pertanyaan itu terus berkecamuk di kepala gw, memaksa gw menelaah dan membaca kembali sms yang terkirim itu. Benarkah harus seperti itu?
Haruskah aku mengorbankan perasaanku dengan menikahi orang yang tidak kusayangi walaupn dia sangat menyayangi dan mencintai aku? Haruskah aku mengorbankan perasaanku dengan membiarkan orang yang kucinta berlalu dengan yang lain karena dia tidak mencintai aku?
Lalu timbul pertanyaan dalam hati, bagaimana nanti aku harus menghadapi orang yang tidak kucintai, haruskah aku berpura-pura menerimanya, menyayanginya. Haruskah aku membohongi dirinya dan diri ku sendiri?
How come???
Kontemplasi masih berlanjut...

(Originally posted on August 15, 2006 in my FS blog)

No comments: